Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 15 Juli 2012

Digitasi Peta Otomatis Dengan Extentions ArcScan (ArcGIS)


  • Aktifkan ArcMap dari menu Start> All Programs> ArcGIS> ArcMap.
  • Dari View, tekan Add Data. Pilih file gambar raster yang akan di-scan. Setelah muncul jendela Add Data (dari pengalaman saya peta yang dapat mengaktifkan extentions ArcScan adalah peta dengan format BMP). Optional : jangan langsung di-klik, lalu Add. dalam hal ini, yang musti kita lakukan adalah dengan klik ganda file peta.bmp hingga kita bisa ‘masuk’ dalam file raster tersebut, dan menemukan band RGB atau Band_1, 2 dan 3. Misalnya, yang akan kita pilih adalah Band_1, tinggal klik sekali, lalu tekan Add, atau klik ganda pada file Band_1. Tidak ada pengaruh signifikan untuk kita pilih band 1, 2 atau 3. singkatnya, semua sama.
  • Pastikan anda sudah mengaktifkan ekstensi ArcScan, yaitu dari menu Tools> Extensions…>ArcScan. Beri tanda centang (V), lalu klik Close.
  • Klik pada sembarang tempat kosong di menu bar atau button bar, lalu dari list yang ada, pilih ArcScan Sekarang toolbar ArcScan sudah muncul, akan tetapi menu Vectorization tetap belum aktif. Hal ini disebabkan karena belum ada ‘shapefile’ atau fitur yang akan digunakan sebagai lokasi tujuan atau lokasi penyimpanan hasil scanning (buat pada ArcCatalog). Karena itu, kita juga harus menampilkan shapefile yang akan dijadikan sebagai lokasi penyimpanan hasil scanning. Dari tombol Add Data, dalam contoh ini kita panggil scanning_line_kalimantan.shp
  • Untuk mengaktifkan menu Vectorization kita perlu mengatur shapefile scanning dalam mode editing, yaitu dari toolbar Editor, tekan drop-down menu Editor, lalu pilih Start Editing. maka menu-menu pada toolbar ArcScan akan menjadi aktif.
  • Dari menu Vectorization, pilih sub-menu Generate features hingga muncul jendela Generate Features. Di bawah tulisan Choose the line layer to add the centerlines to, akan muncul shapefile dimana kita bisa jadikan target untuk penyimpanan hasil scanning. Anda bisa langsung menge-klik OK, maka hasil scanning akan muncul di shapefile scanning.shp. Sekarang dari menu Editor, pilih sub-menu Stop Editing. Anda akan ditanya apakah anda ingin menyimpan hasil editing (Do you want to save your edits?), pilih Yes.


Shapefile line Hasil Scan
  • Pada dasarnya kualitas dari hasil scan ditentukan oleh kualitas dari raster, semakin  baik kualitas (resolusi) dan tidak adanya huruf keterangan pada raster yang akan di-scan, semakin baik pula vector atau shapefile yang dihasilkan.

Mengkonversi Hasil Digitasi Otomatis Menjadi Fitur Poligon

  • Apabila anda tidak hanya sekedar menginginkan scanning dalam bentuk topologi line, akan tetapi anda menginginkan hasil dalam bentuk topologi poligon, maka yang perlu anda lakukan sekarang adalah menambahkan shapefile kosong (buat di ArcCatalog) dengan tipe poligon sebagai lokasi atau target penyimpanan hasil konversi topologi garis menjadi poligon, dalam contoh ini, kita panggil shapefile bertopologi poligon dengan nama scanning_pol_kalimantan.shp.
  • Ubah mode editing dari menu Editor> Start Editing
  • Klik di sembarang tempat kosong di menu bar atau tool bar, lalu dari list yang ada, pilih Topology, sehingga berikutnya akan muncul toolbar Topology.
  • Gunakan tool panah Edit Tool untuk menyeleksi seluruh bagian yang akan dikonversi menjadi topologi poligon, dengan cara membuat seleksi dengan bentuk kotak melingkup keseluruhan fitur dari shapefile scanning_line_kalimantan.shp.
  • Setelah seluruh bagian yang akan dikonversi terseleksi, maka tombol Construct Feature akan menjadi aktif. Tinggal klik tombol tersebut, dan jangan lupa dari toolbar Editor, pada opsi Target:, yang anda pilih adalah shapefile topologi poligon yang akan anda jadikan sebagai target/lokasi penyimpanan hasil konversi. Berikutnya akan muncul jendela Construct Features, dimana akan ada kolom isian Cluster Tolerance:, dan adapula Construction Options. Pada Construction Options, ada tiga opsi yang bisa anda pilih:


  1. Create new polygon from selected features : Opsi ini secara otomatis akan langung membuat fitur poligon tanpa mempedulikan apakah dalam fitur yang akan dijadikan sebagai wadah sudah memiliki fitur atau masih kosong. 
  2. Create new polygons (considering existing features in target layer) : Untuk opsi ini, apabila layer target sudah memiliki fitur, maka poligon akan ditambahkan ke dalam fitur yang sudah ada, sehingga apabila fiturnya saling bertampalan, maka secara otomatis fitur dari polyline milik layer scanning dan fitur poligon yang sudah ada pada shapefile fromline akan saling diintersect, sehingga akan terbentuk poligon yang merupakan gabungan dari fitur poligon yang sudah ada dengan fitur hasil konversi yang sudah ter-construct alias tidak ada poligon yang saling betumpukan karena sudah terintersect. 
  3. Split existing features in target layer using selection : Untuk opsi ini, fitur poligon yang ada pada layer target akan di-split menggunakan garis-garis yang membentuk fitur scanning.
  • Karena shapefile target kita masih kosong, maka opsi yang terpilih adalah Create new polygon from selected features. Selanjutnya klik OK. Sekarang layer fromline anda sudah memiliki fitur berbentuk poligon. dari menu Editor, pilih Stop Editing, lalu simpan perubahan yang sudah anda lakukan.
  • Langkah terakhir adalah mengedit poligon agar dapat dilakukan attributing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© 2016 Blogger Template powered by Blogger.com | |