Kualitas suatu DEM dapat dilihat pada akurasi dan presisi dari DEM tersebut. Yang dimaksud dengan
akurasi adalah nilai ketinggian titik (Z) yang diberikan oleh DEM, berbanding
dengan nilai sebenarnya yang dianggap benar. Sedangkan presisi adalah banyaknya
informasi yang dapat diberikan oleh DEM. Presisi bergantung pada jumlah dan
sebaran titik-titik sample dan ketelitian titik sample sebagai masukan/input
bagi pembentukan DEM dan juga metode interpolasi untuk mendapatkan ketinggian
titik-titik pembentuk DEM. Titik-titik sample yang dipilih untuk digunakan harus
dapat mewakili bentuk terrain secara keseluruhan sesuai dengan kebutuhan
aplikasi penggunaannya.
Digital Terrain Model
Digital Terrain Model atau DTM adalah representasi statistik permukaan tanah
yang kontiyu dari titik-titik yang diketahui koordinat x, y, dan z-nya pada
suatu sistem koordinat tertentu. (Petrie dan Kennie, 1991) Selain definisi di
atas, terdapat beberapa definisi DTM lainnya, yaitu :
DTM adalah suatu set
pengukuran ketinggian dari titik-titik yang tersebar di permukaan tanah.
Digunakan untuk analisis topografi daerah tersebut. (Aronoff, 1991)
Suatu DTM merupakan
sistem yang terdiri dari dua bagian, yaitu:
Sekumpulan titik-titik
yang mewakili bentuk permukaan terrain yang disimpan pada memori komputer, dan
Algoritma untuk
melakukan interpolasi titik-titik beru dari data titik yang diberikan atau
menghitung data lain. (Linkwitz, 1970)
DTM adalah suatu teknik
penyimpanan data tentang topografi suatu terrain. Suatu DTM merupakan penyajian
koordinat (x, y, z) dari titik-titik secara digital, yang mewakili bentuk
topografi suatu terrain. (Dipokusumo dkk, 1983)
DTM adalah suatu basis
data dengan koordinat x, y, dan z, digunakan untuk merepresentasikan permukaan
tanah secara digital (Kingston Centre for GIS, 2002)
DTM adalah informasi
digital mengenai ketinggian (atau variasi relief) dari suatu area. (spatial
Data System Consulting, 2002).
Dari berbagai referensi
di atas dapat diperoleh beberapa definisi tentang DTM, tetapi umumnya merujuk
pada pemodelan permukaan bumi ke dalam suatu model digital permukaan tanah tiga
dimensi dari titik-titik yang mewakili permukaan tanah tersebut. Dapat
disimpukan bahwa Digital Terrain Model merupakan model digital permukaan tanah
berupa bidang yang terbentuk dari titik-titik yang diketahui koordinat tiga
dimensinya.
Jenis DTM Digital
Terrain Model dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu DTM grid dan DTM non-grid.
DTM non-grid dapat berupa DTM Triangulated Irregular Network (TIN) maupun DTM
kontur. Ketiga jenis DTM tersebut masing-masing dibedakan berdasarkan sebaran
titik-titik DTMnya.
DTM Grid mempunyai
titik-titik DTM yang tersebar secara merata pada seluruh permukaan model dan
teratur dalam interval tertentu. Titik DTM dapat berupa titik sampel maupun
titik hasil interpolasi titik sampel. Permukaan model terbentuk oleh grid yang
menghubungkan titik DTM.
DTM TIN menggunakan
titik-titik yang tersebar secara tidak teratur pada permukaan model. Permukaan
model TIN adalah jaring bidang segitiga yang terbentuk dari triangulasi
titik-titik DTM.
DTM Kontur menyajikan
topografi permukaan bumi dalam bentuk garis-garis kontur yang menghubungkan
titik-titik yang memiliki nilai ketinggian yang sama. DTM kontur didapat dari
tracing/plotting model stereo citra ataupun dari hasil interpolasi DTM Grid atau
TIN.